IQNA

Pertemuan Darurat Dewan Keamanan tentang Pembunuhan Gaza Utara

19:37 - March 01, 2024
Berita ID: 3479703
IQNA - Pada Kamis malam, atas permintaan Aljazair, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat untuk mengkaji konsekuensi kesyahidan lebih dari 100 warga Palestina yang berkumpul untuk menerima bantuan kemanusiaan di utara Kota Gaza.

Menurut Iqna mengutip Al-Jazeera Net, pertemuan darurat ini diadakan dengan tujuan untuk menyelidiki konsekuensi dari pembunuhan warga Palestina yang dikenal sebagai "pembantaian tepung" yang berkumpul di utara Kota Gaza untuk menerima bantuan kemanusiaan.

Pertemuan darurat Dewan Keamanan diadakan atas permintaan Aljazair, di mana Riyad Mansour, perwakilan Palestina di PBB, menuntut dikeluarkannya resolusi gencatan senjata di Jalur Gaza.

“Pembunuhan biadab ini menunjukkan bahwa selama Dewan Keamanan dilumpuhkan dan hak veto diterapkan, maka Palestina akan menanggung akibatnya dengan nyawa mereka,” katanya kepada wartawan.

Riyad Mansour menyatakan bahwa Dewan Keamanan harus mengatakan cukup. “Jika mereka memiliki keberanian dan kemauan untuk mencegah terulangnya pembunuhan ini, mereka harus tahu bahwa yang kita butuhkan adalah gencatan senjata,” lanjutnya.

Di sisi lain, Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga menyatakan keterkejutannya atas peristiwa tersebut dan mengutuknya, dan penyelidikan independen yang efektif dilakukan untuk mengetahui keadaan dan siapa yang bertanggung jawab.

Menurut laporan tersebut, Aljazair menyerahkan rancangan pernyataan presiden ke meja Dewan Keamanan, di mana 15 anggota dewan menyatakan keprihatinan mendalam mereka atas apa yang terjadi.

Menurut teks ini, rancangan pernyataan menyalahkan apa yang terjadi pada kekuatan Zionis yang melepaskan tembakan, namun teks tersebut tidak disetujui karena pernyataan presiden hanya disetujui dengan suara bulat.

Riyad Mansour, perwakilan di PBB, mengatakan setelah pertemuan tersebut bahwa 14 anggota mendukung teks tersebut, sementara sumber diplomatik menyatakan bahwa AS memilih menentangnya, karena menolak menyalahkan rezim Zionis atas apa yang terjadi.

Pada hari Kamis, penjajah Zionis menembaki ribuan warga Palestina yang sedang menunggu kedatangan truk yang membawa bantuan kemanusiaan di daerah Sheikh Ajlin di barat Gaza. Menurut statistik terbaru, 109 orang menjadi syahid dan ratusan lainnya terluka. (HRY)

 

4202714

captcha